Sunday, June 23, 2013





Rumah Impian





....aku melihatnya,
ya, sungguh aku melihatnya.
Rumah itu,
rumah mungil itu
rumah cinta kita.

Pesona bunga mewarna.
kupu-kupu menari dalam riangnya,
burung pun bercanda dengan kicau bahagia.
Dan semua buku koleksiku tertata rapi di dalamnya.

....aku melihatnya,
sungguh melihatnya.
Rumah cinta kita.
Bersama kita membangunnya,
berlandas air mata,
berdinding duka,
beratap tawa ria.

Kokoh.
seperti kasih kita.
Berwarna,
ibarat sayang kita.
Mewangi,
dalam harmoni.
tapi aku tak mau semudah ini.
Bagai ilusi
yang sekejap berlalu dan mudah pergi.
Bagai mimpi
yang terbangunpun aku tak mau lagi.


Rumah mungil itu
rumah cinta kita
ada tawa bahagia anak masa depan
ada asa dan cita kita yang tinggi menjulang.
Aku tak mau sesingkat ini.
yang bahkan tertawa atau menangis 
aku tak bisa merasa lagi.

Aku ingin membangun mimpi
tentang rumah impian yang kita miliki.
Dengan selaksa tawa harmoni.
Dan berlapis tangis tawa kita sendiri.
Mari Mas,
bangun dan wujudkan mimpi
hingga kita bisa bersama di keabadian nanti.
Menuju Jannah nan suci,
sebagaimana yang Ia janjikan,
Pasti.

No comments:

Post a Comment