Sunday, June 18, 2017




Refleksi 



Sepi.
Menepi.
Dan aku sendiri.
Merasa tak berdaya dan malu hati,
kala pesta mewah-Mu justru kujauhi.

Maaf, Rabbi.
Sungguh bukan maksud hati 'tuk tinggalkan perjamuan suci.
Aneka jiwa murni tersaji,
Beragam hati tulus mulai tersirami.
Aku masih tak jua hendak memasuki.

Ada rasa iri,
Ada rasa ingin seperti,
Namun sekali lagi
Hanya hentak lamban tak berbunyi yang kumiliki.
Sarat beban hati,
bebal tak tahu diri.

Aahh....
Keluhku pada diri.
Mengetuk pintu-Mu,
bahkan aku tak lagi berani
Karena saat Ramadhan kali ini 
telah banyak kunodai dengan pencemaran diri.
Hati nan dengki,
balas dendam dan sakiti cinta-Mu sekali lagi.
Betapa Ya Rabb,
aku tahu ini menyiksa perasaan qalbu.

Jiwaku yang telah Kau cuci.
Ragaku yang pernah kupersembahkan sepenuh hati.
Kini makin hari makin tak laik lagi.

Teriak tolong pada-Mu,
aku takut justru akan Kau marahi.
Seberapa lama Ya Rabb,
aku sudah seperti ini.
Serasa baru kemarin Kau mengundangku
untuk hadiri perjamuan cinta-Mu.
Namun aku makin asing dan menghindari.

Bantu aku Ya Rabb,
Untuk kembali temukan diri.
Hapuskan sgala nista
yang kian hari menebal menjadi daki.
Kuatkan kaki dan pundakku
agar mampu kulalui 
perjalanan penuh cabar berliku duri.

Panggil aku dengan cinta-Mu
sekali lagi,
Yaa Rabbi....