Wednesday, May 18, 2016



Sebuah Kenangan




Nada-nada rindu bergaung di hatiku.
Mengingatkanku pada kepiluan yang menggayut kalbu.
Rindu pada sosokmu.
Rindu pada tawamu.
Suara kasihmu, adalah semangat yang mengisi jiwaku.
Teringat pesan darimu, kata bijakmu.
Betapa dengan semua yang kau ucapkan,
Betapa dengan semua yang kau teladankan
Membuat kami merasa sangat berat dan kehilangan.

Kebersamaan yang singkat, 
keceriaan yang berlalu teramat cepat.
Tawamu, 
gores senyummu.
Betapa semua membawaku dalam bahagia penuh nikmat.
Kaulah karunia terbaik sebagai seorang sahabat.

Bersama kita mengungkap asa,
Coba wujudkan segenap keinginan.
Coba berbagi tentang segenap impian.
Namun waktu berkehendak lain saat berkata tentang harapan.
Kini, aku terlena dalam kesendirian.
Saat kau pergi dalam keabadian,
Aku terpaksa berjalan dalam diam. 
Menunggu sesiapa yang masih peduli. 
Berharap seseorang masih akan menebar simpati 
sebagaimana yang kau lakukan.

Darimu, aku belajar arti kehidupan.
Belajar pula aku tentang makna kesabaran.
Yang diantaranya kau teladankan dengan perbuatan. 
Sehingga aku masih belum bisa percaya 
saat kau pergi menghadap Penguasa Kehidupan.
Tapi tak mengapa,
tokh, darimu aku telah belajar tentang arti keikhlasan,
belajar pula akan artinya merelakan.
"Legowo"
itu kata yang pernah kau ujarkan,
saat menerima jalan takdir yang dipastikan.

Selamat jalan, Kawan.
Bahagialah kau di alam kelanggengan.
Di sisi-Nya bersanding dengan putra yang kau idamkan.
Langkah-langkahmu biar kami yang meneruskan.
Yakin sepenuhnya bahwa inilah takdir yang digariskan,
agar lahir generasi baru yang punya rasa kepedulian.
Memperjuangkan kesetaraan hak teman dan saudara difabel kita 
yang sempat direndahkan.
Aku akan teruskan.
Sendiri, atau dengan seorang kawan.

Selamat jalan, Sahabatku.
Kaulah adik dan teman dekat yang kubanggakan.

Aku mengenangmu dalam tiap perbuatan yang kau contohkan.
Kau akan selalu hidup dalam hati kami, 
teman-teman seperjuangan. 
Inilah tembang yang pernah kau nyanyikan.
Inilah semangat yang pernah kau kobarkan.
Terima kasih untuk semua cinta dalam persahabatan.
Allah swt berkenan mengekalkan.
Janji yang kita ucapkan di Jembatan sungai "Oya"
menjadi pemersatu persaudaraan.


In Memmorium Our Lovely Sister and Friends "Sri Sugihartuti".
Jelok Beji, 15 Mei 2016