Hati Yang Terserak Malam
Lembut,
sinar mata itu menatap penuh kerinduan.
Meski enggan
melepaskan,
namun kata yang diucap sungguh menguatkan.
“Aku ikhlas.
Lillahi Ta’ala.” Ucapnya mantap dengan kepastian.
Dan airmata
yang kutahan berderai, tumpah ruah tak karuan.
Seberat
apapun keputusan yang kutentukan,
Aku berharap
ini hanya sebagai batu ujian.
Yang semoga
menguatkan.
Yang semoga
menabahkan.
Memberi kami
kebahagiaan
Rabb,
Yakinkan kamisaat kami ada dalam kebersamaan.
tentang sebuah harapan,
Akan
indahnya surga yang Kau janjikan.
Beri kami
jalan untuk mendapat keridhoan.
Meraih
kepastian dalam mengayuh bahtera kehidupan.
Jangan
biarkan kami terombang-ambing gelombang,
Yang
kesehariannya datang ‘ndak mengoyakkan
Layar kokoh
yang tengah coba kami bentangkan.
Beri dan
limpahi kami kekuatan.
Lindungi dan
beri kami ketegaran.
Demi menjaga
hati agar tak lagi terkoyak malam.
Hingga tak
kan berserak diterpa badai yang datang.
Kegelapan
malam bagi kami sudah cukup menakutkan,
Jangan
biarkan,
Angin
kencang meniup prahara dan memporakkan
Segala harap
yang tengah kami langitkan.
Pada-Mu Ya
Rabb,
Dengan
segenap kepasrahan kami serahkan.
Dalam
kuasa-Mu Pemilik Kekuatan.
Nglipar,
04/03/2019 06.05 wib.
No comments:
Post a Comment