Monday, April 13, 2015



Mas Yang Kusayang, 


Inilah Bait Indah Kenangan.
Ini tentang bahagia yang kurasakan.
Cinta yang biru saat mata kita beradu pandang.
Juga saat senyum Mas melintas di hadapan.
Aku terkesima dengan segala yang kudapatkan.
Pesona tampan dari sosok penuh kederhanaan.
Sbagaimana profil yang selama ini kuidamkan.

Sapa yang penuh kehangatan,
laku yang sopan dengan tutur menawan.
Senyum manis tak ketinggalan.
Aku grogi penuh penyesalan.
Kenapa tidak sejak kemarin semua hal manis ini kurasakan?
Lalu aku bertanya pada diri sendiri penuh keheranan.
Kenapa ya,
Aku tak pernah peduli saat Mas bertanya tentang keadaan.
Aku terlalu cuek saat Mas mengkhawatirkan apa yang kuragukan.
Bersyukurnya semua itu sekarang malah gratis kudapatkan.

Aku tersenyum mengulum simpul kebahagiaan.
Karena bersama Mas semua indah kurasakan.
Sebongkah restu Ibu,
Sebungkus doa sahabat yang mengitariku,
dan serangkum cinta dari orang-orang terdekat yang penuh berkat,
Nikmat.
 
Bersyukur aku memiliki Mas dengan segala kelebihan.
Bersyukur aku memiliki Mas dengan berragam kekurangan.
Inilah kebahagiaan yang ingin kita wujudkan.
menyatukan perbedaan,
menuju kesetaraan,
berkarya untuk kemanusiaan.
Mimpi ini yang harus kita wujudkan,
Cita cinta ini yang harus kira realisasikan.
Smoga semua harapan menjadi kenyataan.
Menyatukan hati dan cinta kita
dari sebuah keterbatasan berpadu dalam kesetaraan.
Menuju masyarakat inklusi 
sebagaimana yang Mas katakan.

Aku bahagia penuh kesyukuran.
Bersanding Mas yang di mataku selalu cemerlang.
Berbuat kebaikan,
tulus menolong teman,
polos dan kekanakan,
lugu walau terkadang menjengkelkan.
Tapi itulah Mas yang selalu bisa kubanggakan.
Sayang, Mas lebih sering mengalah diam.
Membiarkanku senang melihat Mas kebingungan,
Mas lebih banyak heran
dengan ulah yang sering kulakukan.  
Sejujurnya Mas,
karena itulah Mas aku sayang. 


dari sebuah kisah di Temu Inklusi,
Sendangtirto, Berbah, Sleman, Yogya
19-21 Desember 2014
bersama "SS"

No comments:

Post a Comment