Monday, August 5, 2013





Pada Pria Sempuna Yang Terjaga Kala Purnama Ke Lima



Melupakanmu tak semudah dugaanku.
Melupakanmu tak seindah bayanganku.
Namamu dalam, tertanam disudut kerinduan.

Menyayangmu tak semudah impianku.
Mengasihimu tak seindah khayalanku.
Namamu terlanjur dalam, menikam dalam batin khayalan.

Aku masih menyayangmu,
Aku masih mengingatmu,
tak sedetikpun aku bisa lepas dari sosokmu.
Terlalu sulit buatku menghapus namamu.
Tak mudah bagiku melupakan sosokmu.

Aku,
masih saja merindumu,
aku,
masih saja memujamu,
dan aku...
masih terus menunggumu.

Mendengar suaramu adalah kebahagiaanku,
Mendengar sapamu adalah anugrah terindah dalam hidupku.
Tapi sungguh aku tahu,
menyayangmu sangat menyakitkan hatiku,
memujamu akan menjadi siksaan terperih dalam hidupku.

Bertahan dalam kesendirian,
Menanti wujud kasih sayang yang pernah kau berikan,
ntah masih berapa lama lagi aku sanggup bertahan.
karna ternyata menyayangmu adalah satu keindahan.

Ijinkan,
kumemujamu,
kumenyanjungmu,
mengasihimu dengan sepenuh harapanku,
meski harap untuk bertemu hanya jadi bagian khayalanku.
Biarkan semua itu jadi bagian hidupku.
Karna kaulah pria sempurnaku.
Yang pernah hadir memenuhi harapan doaku,
Mewujud datang dengan kasih tulusmu,
menyeri hadir dalam hari-hari hidupku.

No comments:

Post a Comment