Tuesday, May 5, 2015





 Mas,
kugantung segenap harapan yang kumiliki.
Kupancang segenap asa yang tersisa.
Karena saat bersamamu adalah segala.
Namun kini semua sirna
kau pergi bagai bayang-bayang di malam kelam.
Tak bisa kutemui,
tak mungkin kudapati.

Mungkin aku memang salah  karena terlalu berbesar hati,
menuang segenap cinta yang kumiliki
hanya padamu yang kudamba sehidup semati.
Mungkin aku juga salah,
terlalu berbesar harapan untuk bisa memiliki
kasih dan cintamu yang tak pernah aku mengerti.

Kini diammu tak mungkin kupahami,
karena kita tak lagi bisa saling berkomunikasi.
Sapa hangatmu tak lagi menghiasi mimpi,
senyum manis itu tak bisa lagi kunikmati.

Aku,
merindumu sepenuh hati.
Namun kau tak mungkin bisa mengerti
bahwa hati dan cinta ini,
terlanjur padamu aku berjanji
untuk setia mengabdi dan melayani
pada kasih yang dulu kau beri.
Aku,
hanya padamu aku menyayangi.

Setangkup janji yang terbiar,
bunganya kini tak lagi mekar meski telah kusiram dengan ikhtiar.
Kau biarkan rinduku terbakar,
terkapar....
Nglipar, 
di sana janjiku terbiar....




No comments:

Post a Comment