Wednesday, June 18, 2014


Pada Cinta


Cinta,
kita hanya butuh satu pertolongan.
Kita hanya perlu satu keajaiban.
Maka terciptalah satu kebersamaan
dimana kasih kita kan kembali bisa di tautkan.

Tanpa takut terpisah keadaan,
tanpa ragu di rentang biru lautan,
tanpa gelisah karena kejauhan 
yang menelan rindu karena keterbatasan.

Cinta,
kita hanya butuh satu pertolongan,
sebuah keajaiban
yang akan menyatukan kasih kita
agar bertaut dalam bahagia di keabadian.

Sayangnya,
semua harus di kalahkan 
oleh satu kekuatan yang tak pernah kelihatan.
Kekuatan yang memisah kita
dengan satu keterpaksaan.

Aku kau biarkan,
sendiri dalam kesunyian,
meretas jejak jaman
dimana tapak cintamu pernah kau tinggalkan. 

Dalam kelam malam 
dimana aku kau campakkan,
tak bisa lagi kutemukan
sisa cintamu yang dulu kau tinggalkan.
Aku larut dalam duka berkepanjangan.

Diam,
sendiri dalam sepi aku masih menanyakan,
mengharap cintamu kembali dalam pelukan.
Aku,
sampai kini masih mempertanyakan kebenaran cinta
yang tak pernah kau wujudkan.

Monday, June 16, 2014





Catatan hati untuk seorang Bilal Javaid Khan,
Cerita tentang Kelukaan

Aku melihat luka menyala yang berhasil kutorehkan.
Aku bisa merasakan sakit yang kau tahan.
Dan aku hanya bisa memandang derita di matamu yang dulu menawan,
kini tanpa sinar menatap kecewa penuh kehampaan.

Perih dari luka yang kau tinggalkan masih tertanam.
Sakit hati dan kecewa atas gores yang kau sematkan,
sampai kinipun bilurnya masih terus ku rasakan.

Jarak jauh tak mengijinkan,
hingga kasih kita tak mungkin di tautkan.
Sementara aku tak pernah tahu apa yang bisa dan harus kulakukan.
Kau hanya membiarkanku larut dalam tangisan,
Mendapati luka hati di matamu terus saja kau hujamkan.
Bagai duri tajam kau tusukkan,
Selaksa tombak penuh dengan dendam.
Berharap tak ada lagi yang bisa kurasakan
Agar lebih mudah bagimu untuk meninggalkan.
Tunjukkan padaku cintamu tak menaruh dendam.
Katakan padaku kasih kita di tentang keadaan.
Dan biarkan aku, ajari aku akan sebuah keikhlasan,
Maka cintamu kan kubiarkan berlalu di bawa angin malam.

Sunday, June 15, 2014





Aku Jatuh Cinta




Cerah pagiku.
Indah hariku.
Pun begitu dengan malamku.

Kau bagai mentari yang ramah,
tersenyum cerah,
mewarnai pagiku dengan tawa nan renyah.
Aku terperangah.
Duhai,
senyum nan indah.

Indah hariku,
dengan hadirmu.
menyambut salamku
dengan ulas ceriamu.
Aku terpana.
wahai Pemilik Cinta,
Kau hamparkan nikmat yang berlimpah.
dengan kehadirannya yang membawa berkah.
Sebuah cinta yang indah
aku menerima anugerah.

Hari berlalu, malam kini merangkumku.
Aku terlena dengan wajah bak kejora.
Senyumnya terulas walau penat melanda.
Mata elangnya menatap penuh pesona.
Aku terbawa dalam buai asmara
yang kini hangat kurasa,
menyiram seluruh lubuk jiwa,
meresap di sudut hati yang bergelora.

Aku jatuh cinta
pada mata kejora.
 adakah ini nyata?
aku masih tak percaya....
Karena dia sungguh menyapa
dan aku ada di hadapannya
bersama dalam singgasana cinta.
 






Kejora 



Sejak dulu aku mengharapmu,
mendambamu,
bermimpi tentangmu.
Berdoa agar satu saat bisa memilikimu. 

Kejora,
pernahkah kau tahu,
aku selalu merindu untuk bisa ada di sisimu.
Menikmati kerlip sinarmu,
bermanja di keremangan cahayamu.
Berkerjab semu,
namun keteduhan menjanjikan padaku
bahwa disampingmu
sejuta damai kurasa sejak itu.

Kejora,
itulah dirimu.
Mata bintang yang menawan,
mengerjab lucu walau berbalut keangkuhan.
 
Tatap mesra dari mata bintangmu,
yang sejak dulu menjadi kekagumanku.  
Wajah menawan yang kau pamerkan,
tanpa pernah ada senyum kau ulaskan.
tapi entah mengapa aku selalu merasakan kedamaian.

Kejora,
binar cinta ini masih pantulan kasihmu.
Yang sengaja kusimpan dalam hatiku
karena ku masih mengharap hadirmu
dalam tiap malam-malamku.

Isilah mimpi ku hanya dengan pendar tulusmu.
Naungi tidurku dengan buai kasihmu.
Walau cahaya cintamu masih samar di hatiku,
biar aku merasakan hadirmu,
dekap aku dalam keremangan malam nan syahdu.
Berbalut cintamu yang berkerjab menyinari mimpiku.

Kejora,
singgahlah sejenak dalam hidupku.
Kau selalu tahu bahwa aku penuh dengan rindu.

Datang dan hadirlah padaku,
wujudkan mimpi malamku,
singgahlah di kedalalaman hatiku.
biar kurasakan kau ada di sampingku.
Nyata, 
merasakan sejuta damai dan teduhnya hatimu dalam bahagia.





catatan hati untuk seorang Bilal,





Terima kasih,
untuk luka yang kau tinggalkan.
Setidaknya aku masih bisa merasakan nikmat keindahan,
tentang anugrah cinta yang kudapatkan.

Terima kasih,untuk bilur pedih yang kau sisakan,
sehingga aku bisa ikut mengerti,
bagaimana rasanya ditinggalkan.

Ada bahagia yang tercipta,
karena aku merasa kau pernah ada dan nyata.
Ada cinta yang tetap kusimpan dalam dada,
karena cintamu yang singgah dan mengisi jiwa.

Sekali lagi terima kasih untuk kasih yang sampai saat ini menyisakan perih.
Saat menatap wajahmu dengan mata yang letih,
setidaknya aku tahu aku tak mampu
membeli hatimu dengan satu-satunya hatiku.

Ajari aku satu hal pasti,
      tak semua hati bisa dengan mudah kumiliki. 
Karena aku hanya mendambamu dengan satu hati,
satu-satunya harta yang kumiliki.




















Monday, June 9, 2014



Khayalku


Purnama terjaga diam sendiri di singgasananya, aku akan menyusulnya,
bertanya padanya, siapa jodohku yang sesungguhnya.

Berpijak pada awan gemawan,
mendaki pelangi menuju langit surgawi.
Ku coba mengintip rahasia alam,
sekilas mencari tahu garis hidup yang di tuliskan.
Adakah nama kita berdua di sandingkan,
Di tatah penuh dengan ukiran keindahan.
Untuk bersama berbagi suka duka,
meniti lembar-lembar kehidupan.
(Berharap bayangmu terlukis di antara gugusan bintang,
saat pulang kan ku petik sebagai penghias mimpi malam)
Purnama sempurna, merona.
Seperti aku yang terpana,
saat kau menyapa dan merayuku dalam romansa.
Semua begitu indahnya, ada kau dan aku, kita.
Menguntai janji sehidup semati,
tanpa pernah tahu apa yang kan terjadi, nanti.
Jarak yang terentang bukan alasan,
Waktu yang berlalu tak pula membuat jemu,
Seolah bersamamu bahagia utuh jadi milikku.
Purnama sendiri, menyepi.
Seperti aku disini,
menunggu hadirmu bawakan cinta setulus hati.
Untuk wujudkan sejuta mimpi
bahagia di taman Firdausi.